Minggu, 04 Juli 2010

Tiga Kata Ajaib Kak Etha

by Alna Livia Fanneza

Rili pulang tanpa memberi salam.Seragamnyapun tidak langsung dibuka.Sepatunya dilempar jauh entah kemana.Wajahnya cemberut ntah kenapa.Ia menutup kamarnya dengan keras.
“Kalau Bunda masih ada aku tak akan seperti ini,”gumamnya dalam hati sampai terseguk – seguk karena menangis,”Ya,Allah mengapa kau ambil Bundaku.Apa kau tak sayang padaku.Kini kubutuh Bunda.Kembalikan Bunda,”katanya sambil terisak.
Tiba – tiba ada yang mengetuk pintu Kamarnya.
“Siapa?”kata Rili.
“Ini Kak Etha.Ayo,buka dong!”kata kak Etha.
“Kenapa?”katanya.
“Ya,ampun.Menangis lagi.Sudah jangan diingat lagi.Bunda sudah tenang di sana.Apa Rili mau Bunda sedih disana?Bunda gak tenang di sana kalau Rili menangis terus,”nasihat Kak Etha.
“Kak,kalau gak ada Bunda sepi sekali.Setiap aku ada masalah Bunda selalu memberiku jalan keluar.Bunda cepat sekali pergi,”kata Rili terisak.
“Kakak juga sedih.Tapi kalau Rili mau Bunda bahagia,Rili berdoa pada Allah semoga Allah memberi Surga untuk Bunda,”kata Kak Etha haru,”Sudahlah,ada masalah apa Rili?”kata Kak Etha sambil membelai rambut Rili.
Rili merasakan kehangatan yang sama seperti ia sama seperti Bunda dulu.Ia menatap mata Kak Etha yang penuh kebijaksanaan sama seperti Bunda.Ia memeluk Kak Etha dan berbicara,”Kak,Rili tak ada teman.Semua orang menjauhi Rili.Termasuk Tia dan Lia.Bahkan ia berteman dengan Meysa yang selalu jahat padak Rili.Tidak seperti Kak Etha yang punya banyak teman.”
“Oh,begitu.Kalau begitu Rili ganti pakaian dan makan.Kakak sudah siapkan makanan kesukaan Rili.Setelah itu Rili tidur.Tidur membuat Rili merasa lebih tenang.Kakak akan beri jalan keluar,”kata Kak Etha.
Ia langsung melaksanakannya.Karena perintah Kak Etha itu mesti dilaksanakan karena benar.Itu kata Bunda.
Rili mengganti bajunya dengan kaos pink pemberian Bunda dan celana panjang.Ia menuju meja makan dan memakan Sup Hangat yang enak..Setelah itu dia salat Zhuhur dan berdoa kepada Allah.Setelah itu Rili tertidur.
“Assalamualaikum?”kata Tia dan Lia.
“Walaikumsallam.Oh,Tia dan Lia silahkan duduk!”ajak Kak Etha.
“Kak Etha,kami mau bicara tentang Rili,”kata Lia memulai.
“Sekarang Rili agak berubah.Sifatnya udah semakin parah.Banyak anak yang menjauhinya karena sikap sensitifnya dan suka memerintah.Apalagi dia egois banget sekarang.Dia gak mau minta maaf duluan.Pasti kami terus yang minta maaf.Padahal dia yang bersalah.Kami takutnya dia makin besar kepala.Kami memusuhinya agar dia berubah dan intropeksi diri,”kata Tia.
“Tapi sebenernya kami udah maafin dia kok !”kata Tia lagi.
“Lalu kalau dia memerintah gak bilang Tolong atau Terimakasih.Kami jadi jengkel.Padahalkan jika memerintah harus bilang Tolong atau Terimakasih .Agar orang yang di perintah merasa dihormati,”tambah Lia.
“Baik,kakak akan urus semua!”kata Kak Etha.Kemudian mereka pamit pulang.
“Kakak,”panggil Rili dari dalam kamar.
“Iya,”kata kak Etha segera beranjak dari tempat duduknya.
“Bagaimana kak ?”kata Rili.
“Kakak punya solusinya.Jika Rili mau minta tolong Rili sebaiknya mengucapkan kata tolongcontohnya Rili ingin kakak mengambilkan minum.Nah coba Rili bilang seperti ini ‘Kak,tolong ambilkan Rili minum’,”kata Kak Etha.
“Memangnya kenapa , Kak ?”
“Agar orang yang Rili suruh merasa terhormat,”jelas kak Etha.
Rili hanya mengangguk.
“Lalu,setelah minumnya sudah diambil Rili harusnya mengucapkan terimakasih.Contohnya ‘Makasih ya kak minumnya’.Kenapa kita harus lakukan itu ?”tanya kak Etha.
Rili hanya terdiam.
“Agar orang yang Rili suruh merasa dihargai.”
“Selanjutnya?”
“Rili merasa pernah buat salah sama seseorang?”tanya Kak Etha.
Rili terkejut lalu menundukkan wajahnya.
“Gak apa-apa kok!Semua manusia pasti punya salah.Hanya kita orang yang bersalah harus minta Maaf.Jika Rili marah sama Kak Etha kak Etha harus minta maaf.”
Rili begitu serius mendengarnya.
“Kak Etha,gimana kalau Rili gak salah ?”
“Ya,Rili harus minta maaf duluan.”
“Ya,gak bisa dong kak Rili kan gak salah.”
“Coba deh Rili introopeksi diri kenapa sampai orang itu nyakitin Rili.Ya,mungkin Rili juga pernah nyakitin dia.Hukum Karma pasti terjadi.”
“Kenapa harus begitu?”
“Kan agama kita juga mengatakan lebih baik kita minta maaf duluan dari pada kita bermusuhan selama 3 hari.Itu dosa,kan.Lebih baik kita minta maaf lebih dulu agar mendapat pahala daripada bermusuhan 3 hari dan akhirnya dapat dosa,”jelas Kak Etha dengan senyumnya.
“Maaf itu mudah kita katakan begitu juga dengan kata Tolong dan Terimakasih.Kakak harap Rili bisa melakukan apa yang kakak tadi katakan.Kakak yakin semua permasalahan,”kata Kak Etha.
“Kakak,”kata Rili dengan mata yang berkaca-kaca,”Makasih Kakak,”katanya lagi sambil memeluk Kakaknya.
“Kakak yakin Bunda seneng akhirnya kamu kayak gini,”kata Kak Etha dalam hati yang ikut nangis juga.
Malam itu Rili sudah mulai berubah.Ia lakoni semua kata – kata Kakaknya tadi.
“Nah,ini baru anak ayah,”kata Ayah Rili sambil mengacak – acak rambut Rili yang sedang membuat kopi.
“Awas ,lo kopinya keasinan,”goda Ayah Rili.
“Ihh,ayah ini.Rili kasih betulan nanti,”kata Rili.
“Iya iya,yang bener bikinnya,”kata Ayah lagi.Kak Etha hanya cekikikan.Sedang Rili hanya pura – pura cemberut padahal ia begitu gembira.
Selesai membuat kopi,Rilipun tertidur dipangkuan Kak Etha.Kak Etha bermaksud memindahkan Rili kedalam kamar.
“Kamu tidur sama Rili aja ya !”kata Ayah.
“Iya,yah,”kata Kak Etha.
“Makasih udah bantuin Ayah ngubah hidup Rili sebagai petuah Bunda,”kata Ayah.
“Iya,yah,”kata Kak Etha.
“Setelah Kak Etha tertidur Rilipun bangun.Ohohoho ia tidur pura-pura.Ia mengecup kening Kak Etha dan berkata,”Makasih kak,udah jadi pengganti Bunda.”katanya lalu tidur beneran.
Kak Etha pipinya penuh air mata mendengar bisikan Rili itu.
Besoknya ia sudah rapi dengan seragamnya.Ia segera berangkat sekolah.Sesampainya mereka semua udah berkumpul dikelas dan siap-siap jauhin Rili.
“Rili mau ngomong sama kalian.Tapi Rili harap kalian gak lebih marah sama Rili.Rili mau Minta Maaf sama kalian,”kat Rili.Spontan semuanya terkejut dengan kata-kata Rili.
“Rili mau minta maaf atas semua kesalahan yang Rili perbuat,”kata Rili sambil berteriak menangis.
“Rili,”kata Tia dan Lia.
“Kami disini Rili,Kami udah maafin kamu kok.Kami berfikir inilah cara yang terbaik buat kamu berubah.Kami semua saying kamu.”
Akhirnya mereka semua berpelukan.
Meysa datang.
“Heh lagi pada ngapain nih?O.M.G sama anak ini lagi.Oh tidak lah yaw.Gak level,deh !Eh Tia sama Lia ngapain pelukan sama pecundang kayak dia.Najis deh!Yuk kita pergi ku traktir kalian deh !”dengan gaya centilnya.
“Aduh,Meysa kumat.Obatnya abis kali !”kata Nugroho diakhiri dengan tawa yang lain.
“Apa katamu ?”kata Meysa.
“Lalu kenapa kalian kawanin aku ?”
Lalu Bobby menjawab,”Karena ingin traktiran kamu!”
“Ihh,jijay aku !”kata Meysa.
“Eh,kamu kok bisa berubah gitu sih ?”kata Nadira.
“Karena Tiga Kata Ajaib Kak Etha,”kata Rili bangga.
“Hah ?

-Selesai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar