Minggu, 04 Juli 2010

Drew For The School (Part 14)END

by Yulia Rizki R


Keke dan Ranum, menunggu agak lama. bersama orang orang penduduk sekitar, menunggu Presiden keluar. sudah hampir 30 menit, Presiden, belum juga keluar.matahari, sudah di ufuk barat. angin sepoy sepoy, berhembus, disekitar Keke.
saat itu juga, pak Lurah keluar bersama seseorang yang ditunggu tunggu Keke. pak Presiden. Keke menggemgam erat. gambarnya, yang berada dalam kantong palstik. jantung Keke berdebar sangat kuat. rasanya seperti mau mati.
Presiden bersalaman dengan pak Lurah. setelah itu, ia masuk ke dalam mobilnya. orang orang yang serempak, langsung menuju mobil pak Presiden. begitu pula Keke. banyak orang, yang ingin ketemu langsung dengan Presiden. semua orang langsung menggerogoti mobil pak Presiden, sekaligus dihalang oleh S.P, dan juga beberapa polisi. terlihat juga,beberapa motor dan mobil polisi, berjalan lebih dulu. mobil Presiden, tepat berada di tengah.
melihat mobil Presiden melaju Keke langsung ebrtekad mengejarnya. ia sudah siap dengan ancang ancangnya. dan berlari.
"aku mau ke tempat parkir, nanti aku nyusul. kamu, duluan!" teriak Ranum, langsung lari ke arah sebaliknya. Keke mendengarnya, dan mengacungkan 'Jempol', yang bertanda, "SETUJU".
"Keke, jangan menyerah!" suara Mikka, terdengar jelas sekali di telinga Keke. "aku, berdoa sepenuhnya! untuk keberhasilanmu! tenang saja!" lanjut Mikka. membuat Keke 100% semangat.
Keke terus mengejar mobil pak Presiden. berharap, untuk bisa menggenggam langit biru. ia sudah bertekad. apapun yang terjadi. Keke menerobos barisan orang orang yang berada dipinggir jalan. mereka, ingin melihat, Sang Pemimpin Negara. orang orang terus berkumpul, disepanjang jalan, yang mana Presiden lewati. Keke teru menerobos orang orang itu. terkadang juga melompat. untuk memastikan, bahwa ia masih berada dalam jangkauan mobil Presiden.
hingga akhirnya, barisan orang orang, sudah berakhir. mereka memasuki jalan aspal yang mulus. Keke terus berlari. para polisi, yang menaiki motor atau mobil, melihat seorang gadis cilik, dari kaca spion, terus mengejar mereka. tapi, mereka tak menghiraukannya. Keke hampir tertinggal dari jangkauan Presiden. ia berusaha lari sebisa mungkin.
seorang Pria, gagah dan berwibawa, memakai jas hitam, kemaja putih bergaris hitam yang tak tampak, dengan dasi merah, juga melihat seorang gadis dari kaca Spion. terus berlari, mengerjar, mobil yang ia tempati. rasa heran-pun, muncul dibenaknya. ada apa dengan anak ini? Ia-pun, menganggat tangannya. bertanda, berhenti-kan mobil. saat itu pula, sang sopir, langsung menghentikan mobil. begitu pula barisan mobil yang lari.
Keke mengembangkan senyumnya. ia berlari, pada sebuah mobil mewah berwarna hitam legat. sedikit demi sedikit. kaca terbuka. walau hanya seperempat dari keseluruhan.
Keke langsung memberikan sebuah gambar, yang ia buat, dari kaca yang terbuka.
"siapa, namamu?" tanya-nya, begitu gagah, dan terhormat.
"Keke. impianku bersokolah. saya tidak bisa sekolah, karena saya anak miskin. saya ingin tahu, bijaksanakah, Anda? kalau Anda bijaksana, bisakah Anda menyekolahkan kami? kami yang tidak bisa sekolah?" ucapan it keluar begitu saja. Keke tidak merencanakan itu semua. yang ia ingat dari kata kata tersebuta, yang ia ucapkan dengan sadar hanyalah, 'Keke'.
Pria itu, Pria yang disebut sebagai Kepala Negara tersenyum tipis. ia mengangguk pelan. sambil sedikit ingin, tertawa. Keke mengembangkan senyumnya, lebih lebar dari biasanya. akhirnya, Keke bisa menggenggam langit!
mata Keke mulai berkunang kunang, tapi, senyum Keke belum memudar. Keke-pun hilang kesadaran, karena kurang tidur, sekaligus sangat senang...
***
saat Keke bangun, ia sudah ada dalam kamarnya, orang tuanya, terharu melihat perjuangan anak satu satunya. ibunya menangis haru. sedangkan ayahnya, tersenyum bangga di depan Keke.
Keke mengenakan seragam barunya. wangi, itulah yang dicium Keke. inilah tanda kemenangan. dengan akhir, yang membahagiakan.
Keke langsung beranjak dari kamarnya. melihat Ranum beserta beberapa temannya, yang senasib dengan Keke, memakai seragam baru, dan wangi. Keke tersenyum pada mereka.
"ayo, jalan!" ajak mereka.
Keke tersenyum. merekapun pergi dari rumah Keke. diperjalanan, mereka asyik berbincang tentang perjuangan Keke, untuk menggapai cita citanya. rasanya, Keke sangat senang. saat melewati kebun pak Samad, Keke melambaikan tangannya.
"pak! selamat pagi, dilembar yang baru!!" sapa Keke bersemangat. pak Samad membalasnya dengan senyuman ramah, sambil melambaikan tangannya.
mereka-pun melanjutkan perjalanan. saat sampai di sekolah, Keke langsung memulai pelajaran, dengan berbunyinya dentang bel, yang menggema, disekitar sekolah.
beberapa dari teman sekelas Keke tertidur. rasanya juga. Keke seperti ingin tidur. angin masuk melewati jendela, yang tanpa kaca itu, mungkin itu penyebabnya. saat itu pula, Keke tertidur sambil tersenyum. rasanya seperti ingin mati.perlahan lahan, Keke pergi meninggalkan dunia yang Fana ini..
(END)
(gambar yang dbuat Keke, adalah gambar, dimana ia dan teman temannya, yang senasib dengan Keke, bisa memakai seragam sekolah. sambil bergandengan tangan. dan latar belakangnnya adalah, sekolah yang baru.)

Pesan dari Pengarang: huaaaaa... akhirnya, tamat juga... akhir yang menyedihkan. Keke harus pergi meninggalkan dunia ini. rasanyaaa.. ingin banget menangis....
terharu, oleh karya sendiri. aku ada pertanyaan. kira kira, apasih, makna yang terkandung dalam cerita Drew For the School?? yang bisa jawab, pasti hebat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar