Minggu, 04 Juli 2010

Drawing For The School (Part 11)

by Yulia Rizki R

Ranum membawa Keke entah kemana. dalam hati Keke, terdapat ketakutan. ia takut, Ranum akan dihajar, oleh Ranum. tapi, Ranum, terus berlari, sambil mencengkram tangan Keke kuat kuat.
Keke sudah berada di belakang pasar sekarang. tapi, Ranum, terus berlari. makin lama, jalan makin menanjak. semakin menanjak. seperti gunung. jalan-pun, menjadi sangat berbeda semakin ke atas. makin ke atas, makin berumput.
kerna tak mengerti, Keke hanya mengikuti arah Ranum. entah mau di bawa kemana. cahaya matahari makin meninggi. makin silau dan terang. hingga akhirnya, Ranum dan Keke berhenti di suatu tempat.
"bukit...," ucap Ranum.
"apa?" tanya Keke kurang mengerti.
"kau harus lihat. jika kau ingin menggambar!" Keke melihat ke arah depan.
matanya terbuka lebar melihat apa yang ada di depannya. Keke mulai berjalan ke arah depan. ini pertama kalinya ia bertemu hal yang seperti ini.
Bukit seperti halnya milik pak Samad.
bukit yang mirip seperti itu. mirip sekali. dan.. ada sebuah kejutan lagi. desa tempat tinggal Keke, bisa terlihat dari sini. terlihat juga dari sini, sekolah di desa Keke. sekolah yang sudah rapuh dan tua. itulah skolah satu satunya, di desa Keke. bukit di tanah lapang pak Samad-pun, bisa terlihat. ini merupakan kejutan, yang tak ternilai harganya.
Keke melihat Ranum.
"bagaimana bisa, kau temukan tempat seperti ini?" tanya Keke sambil turun ke bawah bukit.
"kebetulan, hampir setiap minggu, aku selalu ke pasar ini." jawab Ranum.
"oh, iya! ada pesan dari bibi Linda," ucap Keke, Ranum tertegun kaget.
"kau kenal kak Linda??" tanya Ranum. "berarti, kau kenal Mikka?" Keke mengangguk.
"katanya, jangan khawatir." Keke menyampaikan pesan dari bibi Linda untuk Ranum.
"sepertinya kau harus menggambar.." Ranum mengganti topik pembicaraan.
"kenapa?"
"karena, lihat belakangmu!" perintah Ranum.
Keke menengok ke arah belakang, dan melihat sebuah keajaiban..
Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar