Minggu, 04 Juli 2010

Drawing For The School (Part 7)

by Yulia Rizki R

Keke sampai di pinngir jalan raya. tenaganya terkuras penuh untuk berlari. baju dan tubuhnya sudah basah oleh air keringat. matahari tertutup oleh awan tebal. sedikit redup, dan berhembus angin. Keke duduk di pinggir jalan.
rasanya ingin sekali, tidur di kasur empuk, dengan ditemani bantal bantal. rasanya sangat menyenangkan. lalu disediakan minum dan makanan dingin di saat seperti ini. lalu udara yang sejuk di sekitarnya. seperti udara pantai.
Keke menyudahi andai-annya. Keke berusaha kembali kedunia nyata. matahari mulai menampakkan cahayanya yang terik. debu debu berterbangakan, tertiup angin kencang. mata Keke menyipit. berusaha untuk tidak terkena debu.
Keke melambai lambaikan tangannya pada sebuah Truk yang menganggkut kayu kayu. Truk itu berbelok sedikit ke arah pinggir jalan.
"naiklah." ucap sebuah suara wanita. yang sepertinya supir Truk ini.
"makasih," jawab Keke sedikit malu malu.
Keke naik ke dalam mobil, yang jendelanya setengah terbuka. Keke duduk di kanan. di depannya, ada sebuah Foto, yang menggambarkan dua orang gadis yang sepertinya bersahabat.
"dari mana kamu?" tanya wanita yang menyupir, tanpa menoleh sedikitpun ke arah Keke.
"desa."
"mau apa ke kota?" Keke terdiam. ia tak menjawab. Keke malu untuk berkata sebenarnya. "menembus langit biru?" tanyanya. menoleh singkat, ke arah Keke. Keke mengangguk.
"apa cita citamu?" tanyanya.
"tidak tahu." jawab Keke polos. wanita itu menoleh aneh kepada Keke. mata coklatnya seperti dikenal Keke.
"kau sama seperti mereka," jawabnya. "gadis di foto itu." tunjuknya ke arah foto.
"yang mana?"
"yang kanan. namanya Mikka Dwi Permata Sari."
"Mikka?" tanya Keke sedikit terkejut.
"ya. lima tahun yang lalu, ia meninggal karena kecelakaan mobil." jawab wanita itu sedikit tersinggung. matanya sudah agak memerah karena sedih. entah mengapa.
Keke terheran heran. Mikka apakah Mikka yang itu? tapi, wajahnya sangat berbeda dengan Mikka yang berada di foto. Mikka yang satu ini, lebih bersemangat dan ceria. sedangkan Mikka yang ia temui, sangatlah manis dan anggun. berbeda sekali.
Keke melihat gadis yang satunya, yang berada di sebelah kiri Mikka. ia terseyum bahagia. wajahnya, manampakan kegembiraan dalam hati. tulus, seperti kapas.
"siapa dia?" tanya Keke penasaran dengan gadis yang satu lagi.
wanita itu tak menjawab. ia berkonsentrasi pada depannya. Keke masih menatapnya. sepertinya tak ada jawaban. wanita itu membelokkan Truknya, mengikuti jalan.
"kau ingin tahu?" tanyanya. Keke manatap wanita itu seperti anggukan. wanita itu menghela nafas dan berkata, "namanya Ranum."
kali ini, Keke benar benar terkejut. bagaimana bisa!?
Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar